Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental dan Dimensi Konsep Sehat


Kesehatan Mental berkembang seiring dengan adanya revolusi pemahaman masyarakat mengenai mental yang sehat dan cara-cara penanganannya, terutama di masyarakat barat. Adapun tahap-tahapan perkembangan gerakan kesehatan mental, yaitu:

1. Tahap Demonologi (sebelum abad pertengahan)
    Kesehatan mental dikaitkan dengan kekuatan gaib, kekuatan spiritual, setan dan makhluk halus, ilmu sihir, dan sejenisnya. Gangguan mental terjadi akibat kegiatan yang menentang kekuatan gaib tersebut. Sehingga bentuk penanganannya, tidak ilmiah dan kurang manusiawi, seperti: upacara ritual, penyiksaan atau perlakuan tertentu terhadap penderita dengan maksud mengusir roh jahat dari dalam tubuh penderita.

2. Tahap Pengenalan Medis (4 abad SM – abad ke-6 M)
    Mulai 4 abad SM muncul tokoh-tokoh bidang medis (Yunani):
Hipocrates, Hirophilus, Galenus, Vesalius, Paracelsus, dan Cornelius Agrippa, mulai menggunakan konsep biologis yang penanganannya lebih manusiawi. Gangguan mental disebabkan gangguan biologis atau kondisi biologis seseorang, bukan akibat roh jahat. Mendapat pertentangan keras dari aliran yang meyakini adanya roh jahat.
3. Tahap Sakit Mental Dan Revolusi Kesehatan Mental
    Mulai muncul pada abad ke-17: Renaissance (revolusi Prancis), dengan tokohnya: Phillipe Pinel. Mengutamakan: persamaan, kebebasan, dan persaudaraan dalam penanganan pasien gangguan mental di rumah sakit secara manusiawi. Terjadi  perubahan dalam: pemikiran mengenai penyebab gangguan mental dan cara penanganan dan upaya penyembuhan. Tokoh-tokoh lain yang mendukung adalah :
a. William Tuke (abad 18), di Inggris: perlakuan moral pasien asylum
a. Benjamin Rush (1745-1813), di Amerika Serikat: merupakan bapak kedokteran jiwa Amerika
b. Emil Kraepelin (1855-1926), di Jerman: menyusun klasifikasi gangguan mental pertama
c. Dorothea Dix (1802-1887), di Amerika: mengajar dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat miskin dan komunitas perempuan di penjara
d. Clifford Beers (1876-1943), di Amerika: pengusaha yang mendirikan gerakan kesehatan mental di Amerika.
4. Tahap Pengenalan Faktor PSIKOLOGIS (Abad ke-20)
    Merupakan Revolusi Kesehatan Mental ke-2: munculnya pendekatan psikologis (Psikoanalisa) yang mempelopori penanganan penderita gangguan mental secara medis dan psikologis. Tokoh utamanya adalah Sigmund Freud, yang melakukan: penanganan hipnose, katarsis, asosiasi bebas, analisis mimpi. Tujuannya adalah mengatasi masalah mental individu dengan menggali konflik intrapsikis penderita gangguan mental. Intervensi tersebut dikenal dengan istilah penanganan klinis (psikoterapi).

5. Tahap Multifaktorial
    Mulai berkembang setelah Perang Dunia II. Kesehatan mental dipandang tidak hanya dari segi psikologis dan medis, tetapi melibatkan faktor interpersonal, keluarga, masyarakat, dan hubungan sosial. Interaksi semua faktor tersebut diyakini mempengaruhi kesehatan mental individu dan masyarakat. Merupakan Revolusi ke-3 Gerakan Kesehatan Mental dengan tokohnya: Whittingham Beers (buku ”A Mind That Found Itself”), William James, dan Adolf Meyer. Menurut pandangan ini, penanganan penderita gangguan mental, lebih baik dilakukan sejak tahap pencegahannya, yaitu:
a. pengembangan perbaikan dalam perawatan dan terapi terhadap penderita gangguan mental
b. penyebaran informasi yang mengarah pada sikap inteligen dan humanis pada penderita gangguan mental
c. mengadakan riset terkait
d. mengembangkan praktik pencegahan gangguan mental.
Adapun organisasi terkait yang berkembang, antara lain:
Society for Improvement The Condition of The Insane (London-1842) dan American Social Hygiene Association (AS-1900).

KONSEP SEHAT BERDASARKAN DIMENSI
Sehat dapat dikatakan, sutatu kondisi normal (baik) secara fisik , emosi (EQ), intelektual (IQ)l, spritual (SQ) dan sosial. Dari pernyataan diatas sudah bisa didapat tentang dimensi sehat , berikut pemahamannya:
1. Fisik
    Dikatakan sehat bila secara fisiologis (fisik) terlihat normal tidak cacat, tidak mudah sakit, tidak kekurangan sesuatu apapun.

2. Emosi
     Orang yang sehat secara emosi dapat terlihat dari kestabilan dan kemampuannya mengontrol dan mengekspresikan perasaan (marah, sedih atau senang) secara tidak berlebihan. Mampu mendidiplikan diri.

3. Intelektual
    Dikatakan sehat  secara intelektual yaitu jika seseorang memiliki kecerdasan dalam kategori yang baik mampu melihat realitas. Memilki nalar yang baik dalam memecahkan masalah atau mengambil keputusan.

4. Spiritual
    Sementara orang yang sehat secara spiritual adalah mereka yang memiliki suatu kondisi ketenangan jiwa dengan id mereka Secara rohani dianggap sehat karena pikirannya jernih tidak melakukan atau bertindak hal-hal yang diluar batas kewajaran sehingga bisa berpikir rasional.

5. Sosial
    Sehat secara sosial dapat dikatakan mereka yang bisa berinteraksi dan berhubungan baik dengan sekitarnya.mampu untuk bekerja sama.

Contoh Kasus :
    Andi teringat pada masa sekolah SMA dulu. Pada waktu itu ayah Andi yang selalu mengambil raport per semester di sekolah Andi yang merupakan sekolah favorit di kota. Karena Andi adalah orang desa dan sangat sulit untuk masuk ke sekolah itu, maka dia pun punya banyak harapan kepada nilai raportnya, agar bisa membuat bangga ayahnya. Akan tetapi, setelah ayah keluar dari balik pintu kelas dan menunjukkan nilai raport Andi yang “me-merah” dia pun  langsung lemas dan shock sekali. Lambung Andi seakan diremas-remas, nafasnya pendek-pendek, dan mukanya memerah. Meskipun ayah Andi hanya tersenyum dan mengatakan “tidak apa-apa nak”, akan tetapi selama beberapa hari pikiran itu berkecamuk didalam kepala Andi. Dia merasa mual selama tiga hari dan lambungnya perih tak karuan. Setelah Andi diperiksakan ke dokter, ternyata dia mengalami maag akut.
    Dari paparan diatas dapat kita simpulkan bahwa memang kesehatan fisik dan jiwa saling mempengaruhi satu sama lainnya. Fisik yang kurang sehat dapat mempengaruhi kondisi emosional dan perilaku (kejiwaan) sehingga menjadi menurun atau tidak adaptif. Sebaliknya, kondisi emosional yang menurun atau tertekan dapat mempengaruhi kondisi fisik baik secara akut (dalam bentuk psikosomatis), dalam bentuk kronis (pada beberapa jenis gangguan somatoform) ataupun mewujud dalam bentuk memperparah kondisi fisik atau organ yang lemah (jantung, darah tinggi dll).
    Juga disebutkan pada beberapa jurnal psikologi dan kesehatan, bahwa emosi negative ( seperti marah, benci, sedih, dan kecewa) dapat mempengaruhi imunitas tubuh yang selanjutnya dapat mempermudah penyakit menjangkit kedalam tubuh. Dan juga sebaliknya bahwa emosi positif (optimis, suka cita, bahagia, humor) dapat meningkatkan imunitas tubuh secara signifikan.
    Oleh karena itu jika ada pertanyaan ada pertanyaan apakah “didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”, dapat kita jawab dengan jawaban “benar”. Karena orang yang memiliki jiwa yang kuat dapat menciptakan tubuh yang sehat, dan orang yang mempunyai tubuh yang sehat dapat memelihara jiwanya yang kuat.


Referensi :
http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2013/01/17/mens-sana-in-corporisano-apakah-hanya-sebuah-mitos-526186.html
http://eprints.undip.ac.id/38840/1/KESEHATAN_MENTAL.pdf

Konsep Sehat Menurut Tokoh Sigmund Freud ( Aliran Psikoanalisa )

Pendahuluan

Pengertian sehat menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) adalah suatu kedaan kondisi fisik, mental dan kesejahteraansosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit ataukecacatan.
Menurut Undang UndangKesehatan N0. 23 tahun 1992 tentang kesehatan : Sehat atau kesehatan adalahsuatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup pro-duktif secara sosial dan ekonomis.
Ada 3 komponen penting dalamde-finisi sehat yaitu sehat jasmani, sehat mental (pikiran, emosional danspiritual) dan sehat sosial. Sehat sosial mencakup status sosial, kesejahteraanekonomi dan saling toleransi dan menghargai.
Sehat menurut ilmu faal dalam Buku Ilmu Faal Olahraga terbagi dalam
2 tingkatan yaitu ;
1. Sehatstatis : adalah normalnya fungsi alat tubuh saat istirahat.
2. Sehat dinamis : adalah normalnya fungsi alat tubuh saat olahraga atau sedang bekerja.

Pasien dengan penyakit jantungcon-tohnya, dikategorikan dalam sehat statis karena kondisi sehat hanya padasaat istirahat.
Sehat dinamis adalah tingkatkese-hatan yang ingin dicapai oleh semua orang. Tubuh kita sehat pada saatolah-raga atau istirahat. Dengan tubuh yang sehat, kita dapat menikmati hiduplebih indah.
Dalam newsletter konsep sehatini akan dibahas bagaimana cara hidup sehat dan apa pengertian dari sehatjasmani, mental dan spiritual.
Hidup sehat menca-kup definisi yang luas dan penerapan yang berbeda untuk setiap individu. Ada beberapa inti pentingyang harus diperhatikan dan dijalani dalam menca-pai hidup sehat.

Ada 4 Pola Hidup Se-hat yang penting dan ter-catat dalam Paradigma Sehat yaitu :
1. Pola Makan Sehat : Tipe makanan apa yang sehat dan diperlukan oleh tubuh.
2. Pola Aktifitas :  Olahraga sangat diper-lukan untuk memasti-kan kebugaran jasmani dan akan kita bahas berikutnya.
3. PolaPikir : Pikiran positif untuk mendu-kung hidup sehat
4. Pola Spiritual

Konsep sehat menurut tokoh Sigmund Freud dengan aliran teori kepribadian psikoanalisa
A. Teori Kepribadian Psikoanalisa
Dalam teori psikoanalisa, kepribadian dipandang sebagai suatu struktur yang terdiridari tiga unsur atau sistem yakni id, ego dan super ego.ketiga sistem kepribadian ini satu sama lain saling berkaitan serta membentuk suatu totalitas.

1.Id
Id adalah sistem kepribadian yang paling dasar, yang didalamnya terdapat naluri-naluri bawaan. Untuk dua sistem yang lainnya, id adalah sistem yang bertindak sebagai penyedia atau penyalur energi yang dibutuhkan olehsistem-sistem terebut untuk operasi-operasi atau kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. Dalam menjalankan fungsi dan operasinya, id bertujuan untuk menghindari keadaan tidak menyenangkan dan mencapai keadaan yang menyenangkan.
Untuk keperluan mencapai maksud dan tujuannya itu, id mempunyai perlengkapan berupa dua macam proses, proses yang pertama adalah tindakan-tindakan refleks,yaitu suatu bentuk tingkah laku atau tindakan yang mekanisme kerjanya otomatis dan segera, serta adanya pada individu merupakan bawaan. Proses yang kedua adalah proses primer. Yaitu suatu proses yang melibatkan sejumlah reaksi psikologis yang rumit. Dengan proses primer ini dimaksudkan bahwa id (dan organisme secara keseluruhan) berusaha mengurangi tegangan dengan cara membentuk bayangan dari objek yang bisa mengurangi teganan.
2. Ego
Ego adalah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepadadunia objek tentang kenyataan, dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan.
Menurut Freud, ego tebentuk pada struktur kepribadian individu sebagai hasil kontak dengan dunia luar. Adapun proses yang dimiliki dan dijalankan ego adalah upaya memuaskan kebutuhan atau mengurangi tegangan oleh individu.
Ego dalam menjalankan fungsinya sebagai perantara dari tuntutan-tuntutan naluriah organisme di satu pihak dengan keadaan lingkungan dipihak lain. Jadi, fungsi yang paling dasar ego adalah sebagai pemelihara kelangsungan hidupindividu.
3. Superego
Superego/das Uberich adalah sistem kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan-aturan yang sifatnya evaluatif (menyangkut baik-buruk).
Adapun fungsi utama dari superego adalah :
1. Sebagai pengendali dorongan-dorongan atau impuls-impuls naluri id agarimpuls-impuls teresbut disalurkan dalam cara atau bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat.
2. Mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan moral dari pada dengankenyataan.
3. Mendorong individu kepada kesempurnaan.

 PENERAPAN PSIKOANALISA DALAM PSIKOTERAPI
1. Penggunaan Asosiasi Bebas
Dengan menggunakan asosiasi bebas, pasien didorong untuk melepaskan seluruhrefleksi kesadarannya, mengikuti pemikiran dan perasaannya secara spontan.Sehingga pengungkapan hal-hal yang terlintas dalam pikiran pasien tersebut berjalan dengan lancar.
Asosiasi bebas bertumpu pada anggapan bahwa satu asosiasi mengarahkan padahal-hal lain yang terdapat jauh dialam tak sadar. Asosiasi yang diucapkan oleh pasien ditafsirkan sebagai pengungkapan tersamar atau berkedok dari pemikiranatau perasaan yang direpres.
2. Analisis Mimpi
Freud memandang mimpi sebagai jalan utama menuju kea lam tak sadar karena dia melihat isi mimpi ditentukan oleh keinginan-keinginan yang direpres. Mimpi juga bisa ditafsirkan sebagai pemuasan simbolis dari keinginan-keinginan, dan isinya sebagian merefleksikan pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak awal.
3. Analisis Transferensi
Transferensi adalah fenomena saat pasien menggunakan mekanisme pertahanan ego,dimana impuls tak sadar dialihkan sasarannya dari objek satu ke objek lainnya.
Dalam fenomena transferensi, pasien akan mengalami neurosis transferensi, dimana neurosis transferensi ini membantu memperoleh pemahaman atas cara-carapasien dalam mengamati, merasakan dan bereaksi terhadap figur orang-orang yangberarti pada awal kehidupannya.
4. Redukasi
Reedukasi bukanlah suatu teknik terapi psikoanalisa, melainkan suatu upaya mendorong pasien agar memperoleh pemahaman baru atas kehidupan yang dijalaninya. Reedukasi ini dilakukan pada tahap akhir dari terapi.

Kepribadian yang sehat menurutpsikoanalisa
1. Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola perkembanga yang ilmiah.
2. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar
3. Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego
4. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya
5. Dapat menyesuaikan keadaan dengan berbagai dorongan dan keinginan

Contoh kasus 1
klien pernah mengalami trauma diperkosa oleh pamannya sehingga sangat membenci pamannya dan berusaha melupakannya. Terapis mencoba menggali informasi dengan membuat klien mengingatnya sehingga memancing emosi klien maka klien diberikan katarsis (pelampiasan)yaitu sebuah ruangan dimana klien dapat mengekspresikan kemarahannya seperti berteriak sekeras-kerasnya didalam ruangan katarsis atau meninju boneka.
Ini merupakan contoh kasus dari asosiasi bebas dimana klien dibiarkan untuk memunculkan ketidaksadarannya. Hal ini juga berkaitan dengan proses katarsis.
Anonim. (2009). PSIKOTERAPI.(http://psychologygroups.blogspot.com/2009/03/psikoterapi.html). (Diakses tanggal 3/17/2015).

Contoh kasus 2
Kasus yang kedua adalah tentang fobia. Semua penanganan psikoanalisis terhadap fobia berupaya mengungkap konflik-konflik yang ditekan yang diasumsikan mendasari ketakutan ekstrem dankarakteristik penghindaran dalam gangguan ini. Karena fobia dianggap sebagaisimtom dari konflik-konflik yang ada di baliknya, fobia biasanya tidak secara langsung ditangani. Memang, upaya langsung untuk mengurangi penghindaran fobik dikontraindikasikan karena fobia diasumsikan melindungi orang yang bersangkutan dari berbagai konflik yang ditekan yang terlalu menyakitkan untuk dihadapi.
Dalam berbagai kombinasi analis menggunakan berbagai teknik yang dikembangkan dalam tradisi psikoanalisis untuk membantu mengangkat represi. Dalam asosiasi bebas analis mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang disebutkan pasien terkait dengan setiap rujukan mengenai fobia. Analis juga berupaya menemukan berbagai petunjuk terhadap penyebab fobia yang ditekan dalam isi mimpi yang tampak jelas. Apa yangdiyakini analis mengenai penyebab yang ditekan tersebut tergantung pada teori psikoanalisis tertentu yang dianutnya. Seorang analis ortodoks akan mencari konflik-konflik yang berkaitan dengan seks arau agresi, sedangkan analis yang menganut teori interpersonal dari Arieti akan mendorong pasien untuk mempelajari generalisasi ketakutannya terhadap orang lain.
Anonim. (2011). Fobia.(http://phobia-disorder.blogspot.com/p/prevensi.html). (Diakses tanggal 3/17/15).

REFERENSI :
Hall, Calvin., & GardnerLindzey. (1993). Teori-Teori Psikodinamik (klinis), (Penerjemah: A.Supratiknya). Yogyakarta: Kanisius.
http://belajarpsikologi.com/teori-pengembangan-kepribadian/
http://www.yakestelkom.or.id/
Anonim. (2009). PSIKOTERAPI.(http://psychologygroups.blogspot.com/2009/03/psikoterapi.html). (Diaksestanggal 3/17/2015)
Anonim. (2011). Fobia.(http://phobia-disorder.blogspot.com/p/prevensi.html). (Diakses tanggal 3/17/15).


#PINTERNET PSIKOTERAPI MELALUI INTERNET

PEMBAHASAN


Psikoterapi merupakan salah satu cara yang tepat untuk membicarakan masalah dan mendapatkan pemecahannya. Oleh karena itu psikoterapi sangatlah dibutuhkan dalam penyembuhan pada orang-orang yang memiliki masalah terutama masalah kesehatan jiwa. Ada banyak jenis psikoterapi yang dapat diberikan untuk berbagai problem pasien. Dengan pengecualian yang memungkinkan untuk sejumlah kecil metoda perilaku dan kognitif perilaku tertentu, yang diterapkan untuk beberapa problem khas tertentu pula, bukti akurat mengenai efektivitas psikoterapi belum ditemukan. Meskipun demikian, terdapat banyak pengalaman yang sangat menarik perhatian, tetapi tidak akurat menyatakan bahwa banyak jenis psikoterapi dapat membantu pasien; hampir semua terapis melakukan edukasi, mengajajak pasien-pasien untuk menyatakan hal yang menjadi perhatian mereka, mendorong mereka untuk mencoba perilaku yang baru, dsb. sayangnya, indikasi spesifik untuk psikoterapi spesifik umumnya tidak tersedia. Beberapa ahli membantah bahwa banyak metode psikoterapi dalam praktik sebetulnya sama. Para ahli lain mengemukakan bahwa terapi yang terlatih untuk menggunakan teknik tertentu mungkin kurang penting untuk perbaikan kondisi pasien dibandingkan dengan sifat-sifat pribadi terapis yang memiiki empati yang akurat, kehangatan yang tidak posesif serta tulus. Penelitian yang membandingkan keefektifitasan antara peserta latih yang empatik dengan terapis yang sudah berpengalaman menunjukkan bahwa tidak banyak perbedaan hasil yang ditemukan.

Salah satu metode perspektif saat ini adalah Psikoterapi melalui Internet. Psikoterapi melalui internet adalah cara yang sangat efektif dan mudah diakses untuk membantu orang yang membutuhkan psikoterapi.
Jadi semakin banyak yang memungkinkan untuk berhubungan dengan psikoterapis segera, e-mail adalah yang paling cocok untuk tujuan ini. Dan psikoterapis hampir selalu dekat dengan klien, sehingga ia selalu mampu memberikan saran profesional dan kompeten.
Banyak kesulitan yang kita alami selama hidup kita dan ini adalah hal yang cukup normal. Semua dari kita dari waktu ke waktu berubah dalam menghadapi material yang berbeda dan masalah rohani: changements radikal dalam rangka hidup, kehilangan pekerjaan atau hubungan yang signifikan, depresi, kesulitan keluarga, kecemasan akan masa depan dan sebagainya. Tapi semua hal ini tidak menyiratkan gangguan mental, Anda hanya stres. Hal ini cukup biasa satu, tetapi tidak selalu kita memiliki kemungkinan untuk menguasai kesulitan-kesulitan kita sendiri.



Seorang psikoterapis telah mendapat pendidikan khusus dan pengalaman untuk membantu Anda dalam kasus ini. Dan PSIKOTERAPI atau INTERNET-psikoterapi adalah sumber yang sangat baik alternatif dan terbaik dari membantu dalam kasus-kasus ketika psikoterapi tradisional tidak dapat diakses. Ini benar-benar efektif. Untuk sebagian orang ini adalah metode yang hanya untuk mendapatkan bantuan dalam kondisi ketika mereka tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan psikoterapis pribadi. Ada juga dampak negatif dan dampak positifnya. Dampak positifnya adalah mereka bisa mengikuti psikoterapi tanpa mengeluarkan biaya, dan mereka dapat melakukannya berulang kali, dan juga mendapat jawaban yang cepat dari masalah yang mereka hadapi. Sedangkan dampak negatifnya adalah jawaban dari masalah meraka bisa saja kurang akurat karena tidak bertemu langsung dengan psikolognya. 



Web Konseling
 Situs WEB Konseling adalah situs yang menawarkan jasa pelayanan konsultasi psikologi daring (online) gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. Layanan konsultasi dilakukan melalui e-mail. Masalah-masalah yang ditangani di antaranya: masalah remaja, pranikah, rumah tangga, hubungan berpasangan, ketergantungan NARKOBA, kepribadian, dll.


 KESIMPULAN
 
Semakin berkembangnya teknologi, untuk psikolterapi bisa dilakukan melalui internet tanpa harus bertatap muka dengan terapis. Untuk sebagian orang ini adalah metode yang hanya untuk mendapatkan bantuan dalam kondisi ketika mereka tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan psikoterapis pribadi. Namun,kemudahan terapi melalui internet ini ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya yaitu mereka bisa mengikuti psikoterapis tanpa mengeluarkan biaya, mereka dapat melakukannya berulang kali dan juga mendapat jawaban yang cepat dari masalah yang mereka sedang alami. Kekurangannya yaitu bisa saja jawaban dari masalah mereka kurang akurat karena tidak bisa mengetahui langsung dan beretemu langsung dengan terapis/psikolognya.


 SARAN

Semua kalangan apabila ingin melakukan konsultasi secara online, dapat mencari situs-situs di internet yang menyediakan layanan konsultasi dan sebuah langkah baru apabila rumah sakit atau lembaga konseling dapat menyediakan layanan online untuk dapat berkonsultasi atau dapat memberikan informasi tentang konsultasi secara langsung, secara teknis dapat disediakan yang gratis ataupun yang dikenakan tarif sesuai dengan yang ada.


 REFERENSI

Neni Noviza. 2009. Komunikasi Dialogis dalam Konseling.
http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=125&Itemid=101

American Psychological Association. Journal of Counseling Psychology.
http://www.researchgate.net/journal/0022-0167_Journal_of_Counseling_Psychology

http://www.in-christ.net/links/blog-web-konseling


http://webkonseling.blogspot.com/

Ifdil. 2010. Journal of Counseling and Development articles
http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=206&Itmid=101

#PINTERNET INTERNET ADDICTION

PEMBAHASAN

Internet Addiction atau dalam Bahasa Indonesia adalah Kecanduan Internet, merupakan fenomena dimana pengguna internet meluangkan banyak waktu untuk ber-internet atau bahkan lebih banyak waktu yang digunakan untuk ber-internet. Menurut jurnal Mustafa KOC yang membahas mengenai Internet Addiction mengatakan bahwa orang yang kecanduan internet biasanya menggunakan internet selama 6 jam dalam sehari atau bahkan lebih dari itu. Sedangkan menurut jurnal Adlin Hasibuan yang membahas tema yang sama mengatakan bahwa Internet Addiction berupa patologis (penyakit) yang ditandai engan tidak mampunya seseorang mengontrol waktu penggunaan internet, dan merasa bahwa dunia maya lebih menarik dibandngkan dengan dunia nyata, serta mengalami gangguan dalam hubungan sosialnya. Juga menurut jurnal yang ditulis oleh Helli P. Soetjipto mengatakan bahwa konsep Addiction yang digunakan pada kecanduan internet ini sama dengan konsep yang digunakan pada bidang Psikiatri yang lebih dikenal dengan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder atau DSM-IV (American Psychiatric Association, 1995).




Jenis- jenis (Kategori) Internet Addiction
Young membagi kecanduan internet ke dalam lima kategori, yaitu:
a. Cybersexual addiction, yaitu seseorang yang melakukan penelusuran dalam situssitus porno atau cybersex secara kompulsif.
b. Cyberrelationship addiction, yaitu seseorang yang hanyut dalam pertemanan melalui dunia cyber.
c. Net compulsion, yaitu seseorang yang terobsesi pada situssitus perdagangan (cyber shopping atau day trading) atau perjudian (cyber casino).
d. Information overload, yaitu seseorang yang menelusuri situssitus informasi secara kompulsif.
e. Computer addiction, yaitu seseorang yang terobsesi pada permainanpermainan online (online games) seperti misalnya Doom, Myst, Counter Strike, Ragnarok dan lain sebagainya.

Gejala-gejala Internet Addiction
Freitag dan Weaver (2002) menyatakan gejalagejala dari kecanduan internet adalah:
a. Keasyikan dengan internet dan selalu memikirkannya selagi offline (internet preoccupation).
b. Selalu menambah waktu online.
c. Tidak mampu untuk mengontrol penggunaan internet.
d. Lekas marah dan gelisah bila tidak sedang online.
e. Menggunakan internet sebagai pelarian dari masalah.
f. Membohongi keluarga atau teman mengenai jumlah waktu yang digunakan untuk online.
g. Kehilangan teman, pekerjaan, ataupun kesempatan pendidikan dan karir karena penggunaan internet.
h. Terus menggunakan internet walaupun dana untuk online menipis.
i. Depresi, kemurungan, kegelisahan, dan kecemasan meningkat jika tidak menggunakan internet.
j. Mengalami gangguan tidur atau perubahan pola tidur akibat penggunaan internet.
k. Merasa bersalah dan penyesalan yang dalam akibat penggunaan internet.

Fenomena Internet Addiction




Fenomena Internet Addiction seperti gambar disamping. Kecanduan bermain game online seperti pada jurnal Angela yang membahas mengenai kecanduan game online. ternyata jurnal ini membahas, bahwasanya kecanduan game online dapat menurunkan motivasi belajar pada siswa. Game online menurut seorang psikolog yaitu Rahmat yang mengatakan bahwa bermain game online sangatlah menyenangkan namun apabila kita mengetahui dalam memainkannya, game online memiliki kecenderungan bersifat kecanduan bagi pemainnya ini dikarenakan dari segi permainannya, game online sendiri memiliki fitur yang menarik, berisi gambar-gambar, animasi-animasi yang mendorong anak bahkan orang dewasa tertarik bermain game, selain itu macam-macam game tersebut dirancang khusus agar anak menjadi ingin terus bermain. Dari hasil penelitiannya, bahawa lebih banyak siswa yang menyukai bermain game di warnet (warung internet) dibandingkan dirumah, serta lebih banyak pula siswa yang mengaku bahwa intensitas bermain internet dilakukan setiap hari, disusul dengan intensitas 5-6 kali dalam seminggu, kemudian 4-5 kali dalam seminggu, 3-4 kali dalam seminggu, 1-2 kali dalam seminggu. Berarti bahwa, game online salah satu fenomena Internet Addiction.


KESIMPULAN

Internet Addiction merupakan hal yang mengarah pada kecanduan terhadap intenet, seperti : berlama-lama menggunakan internet, selalu saja ada alasan untuk memerpanjang waktu berinternet, dan juga lebih marasa nyaman dengan ber-internet. Internet Addiction ini ternyata tak berbeda jauh dengan kecanduan obat-obatan ataupun kecanduan minuman beralkohol, karena kecanduan internet ini memiliki beberapa kesamaan gejala dengan kecanduan obat ataupn minuman. Bahkan ternyata, kata Addiction yang digunakan pada kecanduan internet ini mengacu pada Addiction yang sering digunakan pada konsep psikiatri dalam DSM-IV. Kecanduan internet biasanya lebih mengarah pada anak diusia remaja, namun tidak menutup kemungkinan bila seorang dewasa pun mengalami kecanduan internet.  


SARAN

Semua kalangan harus menekan kecanduannya terhadap internet jika diketahui hal-hal yang dicandui tersebut mengenai hal-hal yang negatif dan tidak berguna. Dan membiasakan diri untuk membedakan penggunaan internet sebagai kebutuhan atau hanya untuk kesenangan.


REFERENSI

Hasibuan, Adlin. 2014. Sistem Pakar Diagnosa Kecanduan Menggunakan Internet (Internet Addiction) Menggunakan Metode Certainty Factor. Pelita Informatika Budi Dharma. Volume 6 nomor 3. Hal 143-147

KOC, Mustafa. 2011. Internet Addiction and Psychopatology. TOJET. Volume 10 issue 1. Page 143-148

Widiana, H.S., Retnowati, S., Hidyat, R., Kontrol Diri dan Kecenderungan Kecanduan Internet. Indonesian Psychologycal Journal Vol.1 No. 1. Hal 6-16

Angela. 2013. Pengaruh Game Online Terhadap Motivasi Belajar Siswa SDN 015 Kelurahan Sidomulyo Kelurahan Samarinda Ilir. eJournal Ilmu Komunikasi Vol.1 No.2. Hal 532-544

Soetjipto, H.P. Pengujian Validitas Konstruk Kriteria Kecanduan Internet. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada : Jurnal Psikologi Volume 32, No. 2, Hal 74-91